Angst, Brothership, Chaptered, Family, Freelance, Hurt/Comfort, MonstaX FF Indonesia, PG, Teen

[MONSTA X FF FREELANCE] My Last Rapp (Chapter 1)

graphic1

MY LAST RAP

By : AIMA KIM

Main Cast :

Monsta X Member

Lim Chang Kyun (I.M)

Lee Min Hyuk

Lee Joo Heon

 

Additional Cast :

Chae Hyung Won

Yoo Ki Hyun

Shin Ho Seok (Wonho)

Son Hyun Woo (Shownu)

 

Rated : PG, T (?)

Genre : Angst/Hurt/Comfort. Brothership. Family

Link :

https://www.fanfiction.net/s/11996807/1/My-Last-Rap

Length :

Chaptered

15 Februari 2015

I.M POV

Keceriaan debut kemarin masih sangat terasa, suasana di dorm pun masih meriah. Saat kubuka pintu kamar kulihat hyungdeul berkumpul di depan tv di ruang tengah. Mereka terlihat sangat bahagia. Walapun sudah debut, aku merasa masih belum terlalu dekat dengan hyungdeul, entah mengapa seperti ada dinding besar diantara kami, khususnya ku sendiri. Aku memang pendiam, tak suka banyak bicara.

Aku masih memanggil mereka secara formal. Aku belum bisa terlalu dekat dengan mereka, jadi tidak sopan jika aku menggunaan sapaan akrab pada mereka. Aku merasa jika suasana ceria ini aneh.

Entahlah, aku tak tahu. Hanya perasaanku saja mungkin.

“Hyungnim….” Ku sapa mereka, tapi ada yang aneh, mereka tak menjawab panggilanku, menoleh saja tidak. Apakah suaraku kurang keras ? mungkin karena aku baru bangun tidur, suaraku belum kembali dengan sempurna.

“Hyung….” Ku pegang bahu Jooheon hyung

“Oh, Changkyun-ah kau sudah bangun?” sambil memegang tanganku, menyuruhku untuk duduk disampingnya. Aku hanya tersenyum menanggapi.

“Apakah kau sudah makan Changkyun-ah? apakah sudah lebih baik ?” Tanya Wonho hyung tanpa menoleh kepadaku, masih berkutat dengan gadgetnya. Sedangkan yang lain hanya memandang sekilas kearahku.

“Belum hyung, ne? ” kujawab dengan formal, sudah lebih baik ? aku baik .

“Apa kau ingin ku masakkkan sesuatu ?” Kihyun hyung sudah muali berdiri, ingin memasakkan sesuatu untukku ternyata.

“Tidak hyung , terimakasih,aku tak lapar”. Aku merasa tak nafsu makan. Walaupun mereka “mungkin” sudah mulai menerimaku, tapi perasaan jika aku masih belum diterima masih ada.

“Semua sudah makan, cepat makan. Kita ada latihan jam 3 nanti. Dan kalian semua segera bersiap-siap” Shownu hyung berbicara sembari berdiri, dan memandang menegur padaku. Kenapa ?

 

Kulihat semua member mulai beranjak pergi. Aku masih terduduk di sofa saat Jooheon hyung menepuk pelan tanganku, isyarat jika dia mau pergi untuk bersiap-siap. Aku mengangguk. Sedangkan didepanku ada Shownu hyung yang masih menatapku diam.

“Kau tidak ingin menceritakan padaku, apa yang terjadi dengan mu kemarin ?”. Aku menatap bingung kearahnya. Kemarin ? aku kenapa ? Ku coba untuk mengingat apa yang terjadi kemarin. Bagaikan orang yang hilang ingatan, aku sama benar-benar tak mengingat. Aku merasa jika semua baik-baik saja.

ANEH… itu yang aku fikirkan. Aku balik menatap kearah Shownu hyung, meminta penjelasan.

“Maaf hyung, aku tak ingat” kujawab sembari menunduk.

“Baiklah jika kau tak mau cerita, aku tak akan memaksa. Terserah padamu. Tapi jangan sampai hal itu terulang lagi. Ingat Changkyun-ah, kita baru debut kemarin. Aku tak mau membuat kesalahan yang sama seperti kemarin. Penampilan dipanggung lebih penting dari apapun. Ingat itu.” Shownu hyung langsung berbalik, berjalan pergi.

Ku masih mencerna perkataan Shownu hyung. Sungguh aku tak merasa jika aku membuat salah. Aku berlatih menari dengan keras, tidak ada yang salah. Sungguh Tuhan aku tak mengerti. Aku juga memanaskan pita suaraku, aku bukanlah seorang vokalis seperti Kihyun hyung. Aku hanya melakukan bagianku. RAP.

Tunggu….

Stage….

Kosong….

Tidak, jangan.. kuharap fikiranku salah. Tuhan katakan jika aku salah.

Jangan bilang jika aku …

TIDAK

Ini tak boleh terjadi…

.

.

Flashback

Im Changkyun (10 tahun)

“Appa… appa.” Seoarang anak kecil menarik sedikit jas sang ayah. Dia bingung kenapa dia berada di ruangan ini. Di depannya seorang pria dengan jas hitam menyerahkan suatu bungkusan amplop yang entah apa itu isinya.

Sang ayah menerima bungkusan itu ragu-ragu. Telihat jelas di wajah sang ayah lalu dia menatap diam sang anak.

“Apa kau ingin banyak teman Changkyunie? Apa kau ingin bermain ? Apa Changkyunie mau benyanyi bersama mereka sepuasnya ?” Tanya sang ayah, masih dengan suara datar dengan sedikit senyuman yang dipaksakan. Changkyun kecil tersenyum merekah, siapa yang tidak senang jika dia akan banyak teman ? memikirkannya saja sudah membuat dia bahagia.

“Hemm…. Mau appa.” Jawabnya mengangguk

“Baiklah, besok kita akan bertemu dengan teman-temanmu.”

.

Andai dia tahu, jika besok merupakan kesempatan terakhir bertemu dnegan sang ayah? Bertemu satu-satunya sumber kebahagiannya selama 10 tahun ini. Kesempatan terakhir melihat birunya langit ? Terakhir kali melihat bagaimana dunia luar. Sungguh ironis

.

Dan mimpi buruk itu terjadi

Di sebuah dermaga, mereka bertemu.

Sang anak tak mau melepaskan tangan sang ayah, seperti punya perasaan buruk. Dia menggenggam erat tangan sang ayah. Dapat ia rasakan dingginnya telapak tangan yang menggenggamnya.

Disebuah kapal, berjajar orang dengan pakaian hitam serta orang yang dilihatnya kemarin.

“Appa, dimana teman-temanku ? kenapa banyak ahjussi disini? Takut” sang anak mulai meringsut ke belakang sang ayah. Sang ayah yang merasa anaknya ketakutan, berbalik kearahnya. Mensejajarkan tingginya dengan sang anak. Memeluk singkat

“Mianhae adeul.”

Keterpaksaan, itu yang sang ayah pikirkan.

Maafkan appa Changkyunie.Tunggu appa, appa akan menjemputmu secepatnya.

Jeongmal mianhae, appa mianhae.

 

Semua terjadi terlalu cepat.

DOR! DOR!!!!!

 

Flashback Off

Changkyun tersentak, saat sebuah tangan menarik tangannya. Memeluknya.

“Gwenchanna Changkyunie.. gwenchanna. Lupakan itu kumohon”. Kucoba mengumpulkan kesadaranku.

“Andwe… andwee mianhamnida ahjussi” ucapku lirih tanpa sadar, ingatan itu.

“Jooheon hyung, Changkyunie. Nan Jooheon. Bukan dia, kumohon ingat aku. Aku disini Changkyun-ah. Aku disini”. Benar. Ini Jooheon hyung.

Suara ini..

Suara Jooheon hyung.

Kurasakan sakit di belakang kepalaku, terasa seperti dipukul benda keras. Ku melengkuh lirih.

“Jebal …hyung…. Tolong …..aku”

Dan gravitasi menarikku, kegelapan memakanku. Aku lelah.

I.M POV End

 

Jooheon POV

Kutarik tangannya keras, memeluknya. Jangan lagi kumohon. Jangan lagi.

“Gwenchanna Changkyunie.. gwenchanna. Lupakan itu kumohon”. Tuhan jangan lagi. Mimpi buruk itu.

“Andwe… andwee mianhamnida ahjussi” matanya masih kosong.

“Jooheon hyung, Changkyunie. Nan Jooheon. Bukan dia, kumohon ingat aku. Aku disini Changkyun-ah. Aku disini” ucapku sambil menepuk punggungnya. Dia sama sekali tak berespon. Hanya berdiri kaku, tatapan kosonnya masih bisa ku tebak.

Ku mendengar dia melengkuh lirih…

“Jebal …hyung…. Tolong …..aku”

“Changkyunie …”. Panggilku lirih

Seperti slow motion, dia merosot jatuh. Aku tersentak. Masih memeluknya, aku menahan tubuhnya yang merosot. Saat itulah kusadar. TIDAK !

Ku berteriak kesetanan

“HYUNGDEUL…….!!!!!!!”

.

.

.

.

.

TBC

 

Note :

FF ini pernah author publish di tempat lain.(MURNI dari IMAJINASI AUTHOR).

Tapi belum bisa lanjut a.k.a SEMI-HIATUS

Dan masih tahap cari pencerahan. (T_T)

Selamat Membaca 😀

2 thoughts on “[MONSTA X FF FREELANCE] My Last Rapp (Chapter 1)”

  1. HAII KU NADA/MINS DARI 98LINE
    EEHHH INI CHANGKYUN KENAPAAA ADUUUU tolong secepatnya dilanjutkan yaaaaa sumpah penasaraan
    semangat nulis terus dan semoga dapat pencerahaaan mwaaahh :*

    Like

Leave a comment