Comedy, Ficlet, School Life, Staff FF, Teen

[Ficlet] Karena Jomblo

Karena Jomblo

Acu Present

Cast : Lee Jooheon – Kim Abella [Ulang’s OC]

Genre Sligh of Comedy – School life

Length Ficlet // Teen

Disclaimer I just own the storyline

Summary
Dengan dehidrasi berat, hidung berdarah, Jooheon pun pingsan.

©2016 Acu

***

Jooheon, pemuda yang dijuluki kkukkukkakka berkat aegyo-nya yang sangat imut. Tanpa melakukan aegyo pun sebenarnya, wajahnya sudah imut. Dengan pipi tembam, bibir yang tipis dan mungil, juga diindahkan dengan lesung pipi yang tidak terlalu dalam. Itu sudah cukup membuktikan kalau dia adalah pemuda yang sangat imut, bukan? Meskipun begitu, belum ada wanita yang tertarik dengannya. Entah belum ada, entah tidak ada.

Saat ini, pemuda bergaris Lee itu sedang duduk di bawah pohon sambil memutar bola basketnya. Yah, ia sedang beristirahat, bukan baru selesai bermain basket, hanya bersantai saja, lagak-nya saja memegang basket, Jooheon tidak punya keahlian sama sekali dalam basket. Mengganggu mungkin adalah bakatnya. Karena ia juga terkenal sangat usil, pemuda yang juga takut akan dengan segala jenis binatang. Oh, sungguh, bukan pria idaman. Kalian boleh menjauhinya.

Dari sudut ekor matanya, ia menangkap sosok gadis yang sudah sangat tidak asing lagi di matanya. Gadis itu melenggok cantik di depannya, tampak bercahaya. Tanpa sadar, Jooheon terus menatap sosok gadis itu, perawakannya yang begitu tenang, menghanyutkan Jooheon ke dalam lamunan yang panjang. Ia juga tidak menyadari basketnya jatuh dari pegangannya, bahkan lolipop yang sedari tadi ia lumat, terjun bebas dari mulutnya.

“Abella,”

Pekikan dari seorang wanita, menyadarkan Jooheon dari lamunannya. Ia melihat gadis yang bernama Abella itu menoleh, gadis itu mengangkat sebelah tangan, melambai ringan tak lupa menyeruakkan senyum manis kepada temannya. Sontak, membuat Jooheon kembali terlena. Hingga tidak sadar, jika Abella sudah berdiri di depannya sembari memegang basketnya.

Gadis itu mengibaskan tangannya tepat di depan wajah Jooheon, namun, pemuda itu tidak menyadari, ia senyum-senyum sendiri membuat Abella bingung.

Prok

Abella bertepuk guna menyadarkan Jooheon. Pemuda itu tersentak, hingga membuatnya terjengkang. Dengan cepat ia bangkit dan bergerak gelisah, salah tingkah.

“Apa?” tanyanya kemudian.

Gadis bersurai kecoklatan itu tersenyum dan melemparkan basket yang kemudian ditangkap Jooheon dengan tidak teratur.

“Kau menjatuhkan bolamu, hhe,” gadis itu pun berlalu meninggalkan Jooheon.

Kala itu, Jooheon diam terpaku memandangi Abella. Semenit berlalu, Jooheon memekik, menahan teriakan yang ingin ia keluarkan. Ia bahagia, gadis yang selama ini mengganggu pikirannya, berbicara kepadanya, bahkan tersenyum. moment yang bagus, bukan.

.

.

Keesokan harinya, Jooheon mengajak gadis itu berbicara empat mata di belakang sekolah. Ia menyandarkan punggungnya di dinding sekolah yang sudah kusam. Ia mengetuk-ngetuk sepatunya tak sabar menunggu gadis itu tiba.

Sepuluh menit berlalu, gadis itu menghampiri Jooheon. Jooheon terkesiap dan mengembangkan senyumnya, lesung pipinya pun langsung terbentuk sempurna.

“Ada apa mengajakku ke sini?” tanya gadis itu sembari memandangi ke sekeliling dan menempatkan pandangannya kembali ke arah Jooheon.

Jooheon menggaruk-garuk telapak tangannya. “Begini,”

“Ya?” gadis itu terus mengamati gerak-gerik bibir mungil Jooheon yang tipis, bergerak ragu.

Kegugupan Jooheon sudah berada di puncaknya hingga membuatnya tidak bisa berpikir panjang lagi. “Aku suka kamu. Kamu mau jadi pacarku?”

Hening. Suasana itu tiba-tiba hening. Hanya suara angin yang mendayu, menerjang permukaan wajah keduanya. Namun, keheningan itu pecah, kala Abella, sang gadis tertawa terbahak-bahak, hingga ia terguling-guling.

Jooheon mengamatinya tanpa ekspresi. Wajah bodohnya muncul. ia memandangi gadis itu, yang masih hidup dengan tawanya.

“Bell,” panggil Jooheon guna menyadarkan gadis itu, yang entah kerasukan hantu apa, tiba-tiba saja tertawa begitu hebatnya.

“Kenapa tertawa. Lucu, ya, kalimatnya,”

“Hahahahahaha,” gadis itu berusaha untuk menghilangkan tawanya. Ia pun harus sampai menepuk-nepuk dadanya berkali-kali. Setelah ia merasa sudah bisa mengontrolkan tawanya, ia pun berkata; “Kamu suka aku? Hahaha.” Abella menutup mulutnya sesaat, bahkan berdeham. “Kamu, ‘kan jomblo,”

“Ya, bukankah itu bagus?”

Gadis itu menggeleng mantap. “Aku tidak mau punya pacar jomblo, hahaha,”

What the f**k

Dengan dehidrasi berat, hidung berdarah, Jooheon pun pingsan.

.

fin

.

Mbaul, maaf absurd, XD XD

11 thoughts on “[Ficlet] Karena Jomblo”

  1. HAI HELLO ANNYEONG KU NADA/MINS KEMBALI MERUSUH DISNI YAA MAAFKAN

    MMIAPA AKU NGAKAK KEJERRRR SUMPAH PAS TAU MBAK ABEL BILANH GITUU YA TULUNG MBAAAKKK. KALO GAK JOMBLO YA GAK NEMBAK KAMU ADUH INI YANG COEG SAPAA (saya saya) WKWKWKWK . SUMPAH YA KNAPA MUKA JUHON YANG UNYU2 MLONGO ITU TERBAYANG LUCUHHHHHSEKALII

    KEEP WRITING WITH YOUR OWN STYLEEE

    salam hangat
    Adeknya wonho tapi biasnya Juhon…..

    Liked by 1 person

  2. INI ABEL GOBLOK BANGET YA YANG NAMANYA NEMBAK YA COWONYA JOMBLO MBA DOYANG BGT SAMA MAS MAS YG UDAH PUNYA PACAR MBACU ABEL GA NORMAL MBA GA NORMAL TULUNG AJARKAN ILMU KESASTRAAN MANUSIA BUMI 2K16 ITU JUGA KETAWA SAMPE GULING GULING JIWA KECEWEANNYA UDAH ILANG APA GIMANA PLIS CUKUP YG PUNYA AJA YG JIWA CEWENYA ILANG ABELLANYA JANGAN

    Liked by 1 person

    1. AMPUN MBAUL AMPUUNN
      ENTAH KENAPA KUMERASA KAPEL INI BEGITU UNIK MBA, AKU GAK TAU KENAPA MERASA GITU..
      AMPUN MBA AMPUN, WKWKWKWKWK..
      SALAHKAN JOOHEON KENAPA BEGITU PANTAS UNTUK DINISTAKAN.
      MAAFKAN ATAS KARAKTER ABELLA YANG JUGA GA KALAH NISTA.

      *sujudsungkem*

      XD XD XD
      TENGS MBAUL
      MWAH MWAH MWAH ❤

      Like

Leave a comment