[Ficlet-Series] Let’s Not Fall in Love #2

Let’s Not Fall in Love #2

-Minhyuk Ver-

story by ayshry

[MX’s] Lee Minhyuk – [OC’s] Na Faeya

AU!, Romance, Hurt/Ficlet/PG-15

Disclaimer : Cast belong to God and the plot is Mine!

“Bukan karena aku tak mencinta, tapi takdir yang tak membenarkan kebersamaan.”

#1 (Hyungwon Ver) –

***

Sudah sekitar dua jam lebih kedua pasang anak manusia itu terbelenggu dalam sepi; saling tatap namun tak ada percakapan yang terungkap. Pikiran keduanya sama-sama kacau; sama-sama mencari titik terang demi rasa yang terlanjur melebar; demi harap yang terlanjur menggapai asa.

Helaan napas berat pada akhirnya memecah keheningan. Pemuda bernama Minhyuk itu kemudian meraih tangan sang gadis dan menggenggamnya erat, tersenyum untuk beberapa alasan sebelum akhirnya bibirnya bergerak mengeluarkan kata demi kata.

“Besok. Besok adalah hari terakhirku berada di sini.”

“Tak bisakah kau tetap tinggal? Tak bisakah kau membatalkan kepergianmu, Kak?”

“Na Faeya,” panggilan lirih nan mendayu itu membuat si gadis mengigit bibirnya gelisah. Menunggu kata-kata selanjutnya yang ia harap akan memberikan sedikit harapan indah baginya. “Tidak bisa, Faey, dan kau tahu itu. Lagi pula aku ti—“

“Jadi selama ini kau anggap aku apa, Kak? Selama ini apa maksud dari segala sesuatu yang kau lakukan kepadaku? Setelah kau membuatku merasakan semua kebahagiaan semu ini, lantas kau hendak membuangku? Meninggalkanku dalam ketidakpastian yang tak berujung ini?”

“Tidak ada yang membuangmu, Faey! Tidak aku atau siapa pun itu, jadi tolong berhentilah menyebut hal yang tidak-tidak tentang dirimu sendiri. Kau segalanya bagiku dan kau tahu itu, tapi—“

“TAPI APA?! Jika yang kau katakan adalah benar, maka tak seharusnya kau bertingkah seperti ini, Kak. Apa susahnya membatalkan kepindahanmu dan tetap bersamaku di sini? Atau setidaknya, ya, kau tetap pada keputusan awalmu untuk meninggalkan negara ini dan menuntut ilmu di luar negeri, tapi, tak bisakah kau tetap bersamaku? Maksudku, tak bisakah kita mempertahankan apa yang seharusnya dipertahankan? Bukannya menempuh cara tak masuk akal seperti ini. Banyak pasangan di luar sana yang menjalin hubungan lintas benua tapi mereka bisa melakukannya, lantas apa bedanya dengan kita?”

“Kau lupa dengan kata-kataku dulu? Tentang untuk tidak saling mencinta.” Minhyuk menarik napas dalam-dalam lantas membuangnya kasar. Pegangan di tangan sang gadis perlahan melonggar, seakan-akan ia telah siap untuk pergi menjauh. “Sudah kukatakan sejak awal kalau kita tak bisa—tidak, maksudku kita tak boleh memiliki perasaan lebih, sebab—“

“Sebab kau akan meninggalkanku suatu hari nanti dan akhirnya hari sialan itu telah tiba?” potong Faey cepat. “Omong kosong! Kau yang membuatku tak bisa mengontrol rasa ini dan sekarang kau pula yang memaksaku untuk menepis semuanya? Jangan konyol, Kak! Membolak-balikkan hati mungkin memang keahlianmu, tapi untuk membuatku membuang semua perasaan yag terlanjur ada sedikit mustahil untuk dilakukan. Aku mencintaimu, Kak, dan kau tahu itu. Jadi, apa lagi yang kau—“

“Dengarkan aku, Faey. Bukan karena aku yang tak mencinta, tapi takdir yang tak membenarkan kebersamaan. Jadi, kumohon, lupakan aku. Lupakan semua perasaanmu terhadapku dan kau … kau boleh membenciku, kau bisa menyumpahiku, tapi kumohon, lepaskan aku. Biarkan aku pergi.”

Setelah kalimat tersebut usai, Faey lantas menghempaskan tangannya agar genggaman Minhyuk terlepas sepenuhnya. Nafas si gadis memburu, menahan emosi untuk tak menyumpah saat itu juga. Untuk beberapa alasan, ingin rasanya ia melayangkan tamparan pada si pemuda namun sebagian hati kecilnya menolak mentah-mentah ide cemerlang tersebut. Bibirnya mengelu bahkan ketika masih banyak kalimat yang hendak ia lontarkan, namun semuanya terasa amat sakit di satu titik sehingga membuatnya memilih untuk lekas berbalik.

Faey baru akan melangkah menjauh ketika kekuatan kembali didapatnya. Mengepal erat-erat kedua telapak tangannya, lantas ia berujar tanpa melihat sang lawan bicara;

“Aku takkan melupakanmu, Lee Minhyuk-ssi. Sampai kapan pun aku akan tetap menyimpanmu di pikiranku, tentang kau yang membuatku jatuh cinta serta kau pula yang mematahkan perasaan tersebut. Dan tentang kau yang dengan tak tahu diri memintaku untuk melupakanmu seperti ini.”

Enggan untuk mendengar jawaban dari si pemuda, Faey lekas berlari menjauh. Menggigit bibir bawahnya demi menahan tangis yang hendak pecah, pun buku-buku tangan yang mulai memucat lantaran kepalan yang terlampau kuat.

Sementara Faey sudah tak tampak di pelupuk mata, Minhyuk tetap bertahan di tempat. Memandangi bayangan si gadis yang memudar bersamaan dengan pandangan yang mengabur akibat cairan bening yang menggenang di kelopak matanya. Minhyuk tersenyum hambar; menyalahkan diri sendiri atas keputusan bodoh yang telah ia buat serta membuat sebuah pertahanan agar ia tak menggila saat itu juga. Setidaknya Faey sudah bisa menerima kepergiannya, setidaknya Faey akan tetap mengingatnya meski ia telah meminta untuk dilupakan, setidaknya Faey masih menyimpan namanya di suatu tempat meski ia harus menjadi sosok yang paling dibenci bukan lagi disayangi.

Karena sejatinya Minhyuk juga mencintai Faey, amat mencintai, namun ia benar-benar tak bisa menggapai cinta akibat cita-citanya.

-Fin.

1. Akhirnya Minhyuk ver terealisaskian yeay!
2. Gatau ah ini nulis apaan intinya mereka gabole saling jatuh cinta /plak/ Sebenernya ini projek series yang gatau kapan lagi bakal di lanjutin (dengan cast yang berbeda pastinya) ya semoga aja ga mager mager amat bikos masih ada delapan ide lainnya yang belum terealisasikan /uhuk/
3. Ya udahan ah, haha pokoknya yang baca musti ninggalin jejak yaaa, muach~

-mbaay.